Perubahan Iklim
Saat ini tidak ada negara yang kebal dari dampak perubahan iklim.
Menurut penelitian Portal Pengetahuan Perubahan Iklim, mengurangi emisi dan meningkatkan ketahanan adalah hal yang mungkin dilakukan, namun memerlukan perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang besar.
Prioritas aksi iklim lintas negara dan lintas sektor, yaitu berani menerapkan kebijakan yang mampu membengkokkan kurva emisi dan meningkatkan penghidupan.
Jika kebijakan-kebijakan tersebut dirancang dan diterapkan dengan baik, kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh negara-negara terkait pertumbuhan rendah karbon dan berketahanan juga dapat membantu negara-negara tersebut mengatasi kemiskinan dan kesenjangan.
Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 28 di Dubai, Uni Emirat Arab, menandai upaya dunia untuk mengatasi perubahan iklim berdasarkan Perjanjian Paris.
Kekhawatiran utama di seluruh bidang aksi iklim adalah mulai dari pengurangan emisi gas rumah kaca, penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim, hingga dukungan finansial dan teknologi bagi negara-negara yang rentan.
Meningkatnya tingkat gas rumah kaca di atmosfer bumi telah mengubah iklim kita. Beberapa peningkatan emisi ini dapat ditelusuri langsung ke limbah padat ini.
GEMA, menerapkan sistem pengelolaan limbah padat dengan mengambil pendekatan lapangan, layanan khusus melalui minimalisasi limbah dan memanfaatkan kembali limbah dari TPA hingga daur ulang.
Oleh karena itu, GEMA membantu mengurangi bau dan bahaya lain yang terkait dengan emisi LFG, serta mencegah metana bermigrasi ke atmosfer dan berkontribusi terhadap kabut asap lokal dan perubahan iklim global.
GEMA mendukung Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.